Temaram sinar bulan malam ini,Menemani sang angin merangkai cerita,Tak lama berselang Datanglah ia,Sang cinta Sang angin yang gundah Menyatakan isi hatinya ..Aku tak sanggup bila begini, katanya ..Bersembunyi di balik bayang ini,Itu tak baik Kapan kita bisa keluar?Dan menatap mentari Menjadi seperti angin yang menjemput awan.Menjadi seperti angin yang menyapa padang rumput..Itu yang aku mau!!!Tetapi harapan tinggal harapan.Aku tahu mentari takkan tersenyum..Tidak untuk angin sepertiku.Aku tahu itu,Mendengarnya, sang cinta pun berkata,Terus mengeluh sekarang tak ada guna,Lebih baik menatap masa depan. dan berusaha.Walaupun aku tahu.Mentari takkan tersenyum padamu.Tetapi tak taukah engkau..Bahwa senyum terindahku akan senantiasa terpancar.Hanya untukmu,Tanpa kau minta menurutku,Kita jalani dulu Semua liku-liku Sambil menunggu..

Menelusur aku dilamun.Mencari sosok itu.
Itu sosokmu..
Berkhayal akan dirimu.Berkhayal akan kebersamaan kita kemarin.
Mengulang adegan-adegan indah itu dibenak.
Mengarang sedikit adegan tambahan yang kukarang sendiri.Tersenyum tipis untuk itu.
Kemudian bungkam menikmati telusuran angan yang kian jauh.Aku merindukanmu Sayang
Menunggu nyatamu untuk kurekam demi lamunku esok.
Memperjelas sosok itu dibenak.
Datanglah..
Bermanjalah lagi..
Bersandar dibahuku seraya membahas hal-hal sesukamu.parasmu dan senyummu…terbang ke dalam anganku…matamu dan suaramu ...membuat jantungku berseru…

bahwa aku…
Cinta KAMU….



No comments:

Post a Comment